Bintan, TAHUN 2007 silam, beberapa penggemar mobil Suzuki Jimny kerap bertemu pada medan off road. Mereka kemudian mengambil inisiatif untuk membentuk sebuah komunitas yang bisa mengikat satu sama lain.
Komunitas itu lalu diberi nama Suzuki Jimny Bintan Club (SJBC). Arpomo Reno adalah tokoh yang berperan sangat penting bagi pembentukan SJBC. Komunitas itu pun lahir setelah memiliki akta notaris segera setelah itu.
"Kami ada sekitar delapan mobil waktu itu," ujar Arpomo mengenang.
Seiring waktu berlalu, satu per satu anggota baru memilih bergabung. Jumlah mereka pun bertambah menjadi 30 orang. Hingga saat ini, anggota komunitas SJBC bisa mencapai 50 orang.
"Namun, anggota yang aktif sekitar 25 orang," ungkap Arpomo. Anggota komunitas ini terus membangun kekompakan yang luar biasa. Mereka tidak hanya bersama-sama saat menggelar off road saja.
Acara dalam nuansa kekeluargaan semisal, piknik dan family gathering, baik di Bintan, Batam, Lingga dan Karimun kerap digelar untuk mempererat tali silaturahmi.
"Sebulan sekali kami selalu berkumpul bareng antar-anggota," ujar Arpomo.
Berkat kekompakan yang terjalin, SJBC tetap langgeng hingga saat ini. Bagi Arpomo, tidak sulit masuk dan bergabung dalam SJBC. Sebab, siapapun yang hendak bergabung tidak dipungut biaya atau iuran apa pun.
Setiap orang hanya memiliki mobil Suzuki Jimny dan Katana saja jika ingin bergabung dalam SJBC. Selain itu, para anggota bergabung karena memiliki hobi yang sama.
"Itu saja. Tidak ada yang rumit. Nah, hal inilah yang buat SJBC jadi komunitas mobil yang bertahan terus sampai sekarang," ungkap Arpomo yang saat ini sudah menjadi penasihat komunitas SJBC
No comments:
Post a Comment